“ Aku
malaikat kecil yang mencintai mu, kamu sebuah jarum yang memiliki hati bak
malaikat yang tidak mencintai ku.”
Aku
memperhatikan mu, setiap hari. Kau tau itu? Aku rasa tidak. Kau sibuk membuka
dunia mu, sibuk menjaga image sedemikian rupa tanpa memikirkan perasaan orang
lain. Apa kau tau aku mencintai mu? Rasa ini dalam untuk ku, seperti ngarai
yang menganga di bumi ini. Dalam, gelap, terjal.
Akan tiba waktunya, dimana kau akan menjadi
orang asing kembali, seperti apa yang kau katakana sebelumnya. Aku akan tetap
mencintai mu. Ini terdengar buruk bagi ku, kali pertamanya aku mengungkapkan
segenggam rasa ku pada mu, jarum ku.
Aku akan
memberikan sedikit analogi, aku mempunyai alasan kenapa aku memanggil mu dengan
sebutan jarum. Kau tau kenapa? Jarum, iya sebuah benda kecil yang tajam.
Tetapi, jarum adalah sebagai alat untuk menyatukan sesuatu yang tadinya
terpisah. Walaupun terlihat sakit saat terkena ujungnya, tapi jarum lah yang
telah menyatukan sesuatu yang tadinya terpisah walaupun dengan tusukan yang
amat mendalam. Aku ingatkan, jangan lah kau menjadi sebuah gunting, walaupun
awalnya terlihat menyatu dan lurus, tapi gunting memisahkan apa yang--------ada
di depannya. Memisahkan sesuatu yang tadinya menyatu. Itu alasan ku mengartikan
kau sebagai sebuah jarum. Ingat! Kau bukan seseorang yang membawa malaikat,
apalagi malaikat! Kau sebatas sebuah jarum!
Malam
ini, detik demi detik aku lewati dengan rasa gelisah menunggu kabar dari kau.
Apa kau tau aku disini selalu mengkhawatirkan kau? Rasa ini amat begitu dalam,
maafkan aku. Kali ini biarkan aku merasakannya sendiri. Aku tau kau lelah
dengan segala cerita ku, dengan segala keluh kesah ku selama ini, aku tau kau
muak. Tapi aku mencintai mu. Harus berapa kali aku mengatakan bahwa aku
mencintai mu? Hey, jarum. Aku mencintai mu.
Aku masih
terjaga sesekali menatap nanar yang ada di ponsel ku, aku berharap kau
menanyakan sedikit kabar dari ku. Tapi itu hanyalah sebuah harapan kosong,
tanpa arti. Aku mencintai mu. Harus berapa lama lagi aku menunggu sebuah
kepastian dari mu, jarum ku? Berapa malam lagi yang harus aku lewati sendirian,
di dalam gelap. Aku takut, aku butuh kau. Aku mencintai mu.
0 komentar:
Posting Komentar